bangsa
inggris
pada tahun 1811, inggris mampu menguasai daerah jajahan belanda, maka belanda
harus menandatangani kapitulasi tuntang tanggal 18 september 1811, yang isinya:
-daerah
jajahan belanda diserahkan kepada inggris
-tentara
belanda menjadi tawanan inggris
-orang2
belanda dapat menjadi pegawai inggris
#pemerintahan inggris di Indonesia 1811-1816#
berdasarkan kapitulasi tuntang tahun 1811, inggris secara resmi menguasai
Indonesia, maka gubernur jendral eic, lord minto menunjuk Stanford raffles
untuk membentuk pemerintahan di Indonesia. Tugas pokok raffles :
*memperbaiki
dalam bidang pemerintahan. Caranya :
-indonesia
(pulau jawa) dibagi menjadi 16 karesidenan
-para
bupati diangkat menjadi pegawai negri
-daerah
keratin jogjakarta dan surakarta dipersempit
-mengurangi
kekuasaan raja
*memperbaiki
dalam bidang keuangan. Caranya :
-melaksanakan
system perdagangan bebas
-melaksanakan
system sewa tanah / land-rente
-melanjutkan
system perdagangan perkebunan kopi
-memonopoli
perdagangan garam
*memperbaiki
dalam bidang social. Caranya :
-menghapuskan
system perbudakan
-mengurangi
pengaruh kekuasaan tradisional
jasa2
raffles selama memerintah Indonesia
-mendukung
lembaga kebudayaan dan ilmu pengetahuan yang bernama bataviaasch
genootschop di harmoni
-menulis
buku –the
history of java-
-menemukan
bunga –rafflesia arnoldi-
-istrinya,
Olivia Marianne, -merintis kebun raya bogor-
-mengembalikan
sultan sepuh menjadi sultan yogyakarta
pada
tahun 1813 terjadi koalisi antara belanda dengan inggris untuk menghadapi
napoleon Bonaparte. Pada tahun 1814 antara inggris dan belanda menandatangani konvensi
London yang isinya :
-inggris
mengembalikan wilayah Indonesia kepada belanda
-inggris
berkuasa di India
penyerahan
Indonesia dari inggris ke tangan belanda pada tahun 1816. sejak itu, kekuasaan
inggris berakhir di Indonesia.
#sistem tanam paksa (cultuur stelsel)#
dilaksanakan pada tahun 1830 oleh van der bosch. Tujuan tanam paksa adalah
untuk mengisi kekosongan keuangan khas Negara. Programnya al :
-sistem
sewa tanah dengan uang harus dihapuskan
-sistem
tanam bebas harus diganti dengan tanam wajib
-pajak
tanah harus dibayar dengan hasil bumi atau tanaman
-kerja
wajib/rodi
pelaksanaan
dan program tanam paksa banyak terjadi penyimpangan sehingga mengakibatkan
kesengsaraan bagi rkyat Indonesia. Akibat penyimpangan tersebut, kaum humanis
dan liberal menuntut tanam paksa dibubarkan.
Tokoh-tokohnya
adalah :
-l.vibalis
-dr.
w. bosch
-fransen
van de putte
-barn
van hoevel
-dr.
douwes dekker
akibat
positif tanam paksa bagi Indonesia :
-indonesia
mengenal berbagai macam tanaman
-indonesia
mengetahui daerah2 yang cocok untuk jenis tanaman tertentu
-indonesia
mengetahui cara merawat dan memanennya
-indonesia
mengetahui cara mengolah tanah
akibat
negative tanam paksa :
-rakyat
Indonesia tetap miskin
-banyak
sawah/lading terlantar
-rakyat
banyak mengalami kelaparan sehingga muncul berbagai macam penyakit
atas
desakan kaum liberal dan humanis secara bertahap, cultuur stelsel dibubarkan
dan secara resmi berakhir tahun 1870.
Pada
tanggal 1 Mei 1598 rombongan baru pedagang Belanda berangkat dari Nederland
menuju Indonesia dengan delapan buah kapal yang di pimpin oleh Jacob van Neck
dibantu oleh van Waerwijk dan van Heemskerck. Pada tanggal 28 Nopember 1598
rombongan kedua ini tiba di Banten. Mereka diterima baik oleh rakyat Banten
karena tingkah lakunya berbeda dengan pendahulunya. Pengalaman pertama yang merugikan
itu rupanya dijadikan pelajaran.
Mereka
pandai membawa diri dan sanggup menahan hati bila berhadapan dengan Mangkubumi,
bahkan permohonan untuk menghadap Sultan pun dikabulkan. Dengan membawa hadiah
sebuah piala berkaki emas sebagai tanda persahabatan, van Neck menghadap kepada
Sultan Abdul Mafakhir.
Mangkubumi
Jayanagara membujuk van Neck untuk membantu tentara Banten dalam penyerangan ke
Palembang — sebagai pembalasan atas kematian Sultan
Muhammad — dengan imbalan lada sebanyak dua kapal penuh. Semula van
Neck menyetujui usul Mangkubumi ini, tapi karena van Neck minta dibayar di muka
satu kapal dan sisanya sesudahnya, sedangkan Mangkubumi menghendaki pembayaran
sekaligus setelah penyerangan selesai, maka penyerangan ke Palembang tidak
diteruskan.
Van
Neck kembali ke Belanda dengan tiga kapal yang penuh muatan, sedangkan van
Waerwijk dan van Heemskerck melanjutkan perjalanannya ke Maluku dengan lima
buah kapal.
Dengan
keberhasilan dua ekspedisi dagang ke Indonesia ini akhirnya berduyun-duyunlah
orang-orang Belanda untuk berdagang. Tercatat pada tahun 1598 saja ada 22 kapal
milik perorangan dan perikatan dagang dari Nederland menuju Indonesia. Bahkan
tahun 1602 ada 65 kapal yang kembali dari kepulauan Indonesia dengan muatan
penuh.
Suatu
hari datanglah utusan khusus pemerintah Portugis dari Malaka dengan membawa
hadiah uang 10.000 rial dan berbagai perhiasan yang bagus dan mahal. Mereka
minta supaya Banten memutuskan hubungan dagang dengan Belanda dan apabila
orang-orang Belanda itu datang supaya kapal-kapalnya dirusak atau diusir.
Dikatakan pula, bahwa nanti akan datang armada Portugis yang akan mengadakan
pembersihan terhadap kapal Belanda di perairan Banten dan negeri timur lainnya.
Mangkubumi
Jayanagara menerima semua hadiah tersebut, tapi, secara rahasia, diutusnya
kurir untuk menyam-paikan berita itu kepada pedagang Belanda, supaya mereka
segera meninggalkan Banten karena armada Portugis akan menyergap mereka.
Mendengar berita itu, kapal dagang Belanda pun segera meninggalkan Banten.
Tidak
lama kemudian pada tahun 1598 sampailah angkatan laut Portugis dipimpim oleh
Laurenco de Brito dari pangkalannya di Goa. Setelah dilihatnya tidak ada satu
pun kapal Belanda yang berlabuh di Banten, marahlah mereka.
Mangkubumi
dituduh telah berhianat dan bersekongkol dengan Belanda karena membocorkan
rahasia, dan menuntut supaya Mangkubumi mengembalikan semua hadiah yang sudah
diberikan. Sudah tentu Mangkubumi tidak mau menuruti kemauan mereka, karena
Portugis tidak ada hak dan wewenang untuk mengusir kapal-kapal asing yang
sedang berlabuh di Banten.
Dengan
kemarahan yang amat sangat, diserangnya pelabuhan Banten, barang-barang yang
ada di sana dirampas dan diangkut ke kapalnya, bahkan lada kepunyaan pedagang
dari Cina pun dirampasnya pula.
Melihat
kejadian itu, tentara Banten, yang memang sudah dipersiapkan, menyerang
kapal-kapal Portugis itu, sehingga tiga buah kapal Portugis dapat dirampas dan
seorang laksamananya tewas; sedangkan yang lainnya melarikan diri, setelah
meninggalkan barang hasil rampasannya.
Karena
persaingan ketat antar sesama pedagang Belanda yang berlomba-lomba untuk
mendapat rempah-rempah dari negeri timur, maka keuntungan mereka pun sedikit,
dan bahkan rugi — dari data-data yang dikumpulkan, ternyata kerugiannya
mencapai 5 laksa gulden. Melihat kenyataan ini maka pada tahun 1602 dibentuknya
persatuan dagang yang kemudian diberi nama “Vereenigde
Oost Indische Compagnie (VOC) dengan modal pertama 6,5 juta
gulden dan berkedudukan di Amsterdam; dan tujuannya adalah mencari laba
sebanyak-banyaknya, di samping untuk memperkuat kedudukan Belanda melawan
kekuasaan Portugis dan Spanyol.